Bersaksi Tentang Yesus Kristus Tuhan
Lukas 3 : 15 – 17, 21 – 22
- Israel hidup dalam masa penantian akan Mesias adalah adalah suatu fakta yang tidak terbantahkan dengan alasan apapun. Pengharapan Mesias bukan hanya di kalangan istana (baca: politik), atau bagi mereka yang membaca dan mengertia kitab suci, namun pengharapan itu juga “hidup” di kalangan masyarakat biasa, yang bergumul setiap hari dengan segala seuatu yang mereka perlukan untuk hidup. Para Nabi Perjanjian Lama banyak bernubuat tentang Mesias. Istilah Mesias menunjuk pada seorang tokoh di masa depan yang bertindak sebagai wakil Tuhan untuk membawa keselamatan bagi umat Allah.
- Yohannes “mencuri” perhatian orang banyak dengan menyuarakan pertobatan supaya mereka tidak binasa dan memperoleh keselematan. Yohannes jujur pada dirinya sendiri dan pada orang banyak. Ia tidak mengingkari pengutusannya. Tidak memamfaatkan kesempatan yang ia miliki untuk menyatakan diri sebagai Mesias sekalipun ia menyampaikan pemberitaan/pesan yang sama dengan sang Mesias. Yohanes menuntun pada keselamatan, namun sang Mesias, yaitu Kristus adalah keselamatn itu sendiri.
- Pada periode ini, Yesus sendiri tidak menyatakan bahwa Dia lah Juruselamat atau yang disebut dengan Mesias, namun Pernyataan itu sendiri diberikan oleh Kuasa yang maha tinggi, Bapa yang di surga tak kala Yesus dibaptiskan. Pemberitaan ini bukan hanya untuk orang Yahudi, tetapi juga untuk semua orang.
- Mengapa Yesus lebih berkuasa dari Yohenes Pembaptis? Baptisan Yohanes menawarkan pengampunan dosa, tapi tidak berkuasa mengampuni dosa. Baptisan itu merupakan penyucian diri secara simbolik. Jika akhirnya mereka yang dibaptis menghasilkan buah-buah yang sesuai dengan pertobatan maka Allah akan memberikan keampunan dosa. Kristus adalah anak Allah dan Ia berkuasa memberi keampunan dosa. Yesus membaptis dengan Roh Kudus dan api. Baptisan ini ialah baptisan penyucian/ permurnian dan keampunan dosa (termasuk di dalamnya dosa asali) yang tidak diterima secara simbolik sebagaimana baptisan Yohanes. Dalam pengertian Kalangan Protestan, dalam ritual Babtisan Air, saat itu juga Kuasa YESUS KRISTUS memberikan Roh Kudusnya. Maka dalam satu kali proses itu, orang percaya sudah mutlak dibabtis dalam air, Roh dan api. Karena walaupun medianya hanya air tetapi aspek rohaninya mencakup Roh dan api.
- Reflections & Discussion. (1)Memiliki kepastian iman percaya bahwa Kristus Yesus ialah Anak Allah, sang Mesias. Kata percaya (pisteuo) menunjuk pada: kenyakinan yang kokoh/tak tergoyahkan bahwa Yesus adalah Anak Allah; menyangkal diri dalam ketaatan kepada Yesus. (2) Yesus Kristus untuk dunia, untuk semua orang. Dengan demikian, menjadi tanggung/panggilan semua orang percaya yang telah dibaptis untuk bersaksi kepada dunia dan semua orang bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. 1 Korintus 12:3 “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: ‘Terkutuklah YESUS!’ dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: ‘YESUS adalah Tuhan’, selain oleh ROH KUDUS.”