Jalani Tahun Rahmat Tuhan (2016) Dengan Optimis
Ephesus 1 : 3 – 14
- Dakka Hutagalung ialah seorang pencipta lagu-lagu Batak yang popular sampai saat ini. Dalam salah satu lagu ciptaannya, ia mengatakan: ”Ndang tarulahan be mulak poso, Horas ma ho horas nang ahu”. Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indo nesia sehari-hari dapat berarti demikian: “masa mudah hanyalah untuk dikenang, tidak bisa kembali lagi pada masa itu, biarlah kita lanjutkan perjalanan kita menuju masa depan.”. Dengan demikian benarlah jika dikatakan bahwa waktu atau masa lalu adalah yang paling jauh dari kita, karena kita tidak bisa lagi kembali pada masa itu. Tempat terjauh di bumi ini pun bisa kita jangkau asal berusaha, namun masa lalu tidak lagi terjangkau. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah mengingat atau mengenang masa itu, dengan segala seuatu yang indah ataupun yang burung di dalamnya.
- Namun, kabar baiknya ialah, kita dapat memperbaiki masa lalu. Desebut kabar baik karena hal itu penting untuk memastikan apa yang kita perbuat hari ini dan juga nantinya di masa depan. Bagaimana memperbaiki masa lalu? Dengan kekuatan kita sendiri, kita tidak dapat melakukannya. Kita butuh orang seseorang yang memiliki kuasa untuk dapat bergerak ke masa lalu dan dalam waktu yang sama berada dimasa depan. Siapakah yang dapat melakukannya? Hanya Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena kemurahan dan kasih karunia Tuhan Allah, Ia, yaitu sang Kristus telah diberikan kepada kita untuk menyelesaikan segala utang kita di masa lalu, yaitu dosa pemberontakan kita pada Allah, dan oleh penebusanNya kita dijadikan sebagai manusia yang baru. Mazmur 25: 7 mengatakan: “Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN”.
- Karena Tuhan Allah sang pemilik dan pencipta alam semesta telah menyatakan kuasaNya kepada kita, dan oleh kasih karuniNya di dalam Yesus Kristus kita telah menjadi manusia baru, maka selanjutnya bagaimana kita harus menjalani/melakonin hidup?
- Percaya dan berserah (baca: Optimis) hanya kepada kuasa pemeliharaan dan perlindungan Tuhan.
- Sukacita dan Damai sejahtera yang kita rasakan ini memampukan kita untuk melihat masa lalu dengan cara pandang yang berbeda. Selanjutnya memampukan kita untuk bredamai dengan semua orang hingga akhirnya menjadi berkat bagi banyak orang.