Pelayanan Pembebasan
Lukas 4 : 14 – 21
- Penulis Injil Matius, Markus dan Lukas menceritakan peristiwa yang sama dengan kronologi yang berbeda, namun bermuara pada tujuan yang sama, yaitu: Yesus ditolak di Nazaret. Lukas sendiri mencatat peristiwa itu sebagai bagian dari masa-masa awal pelayanan Yesus yang dimulai dari Galilea. Lukas menyebutkan bahwa pelayanan Yesus adalah Pelayanan Pembebasan bukan hanya bagi orang Israel, melainkan bagi seluruh umat manusia.
- Yesus mengungkapkan kebenaran tentang diriNya. Bawa Ia adalah Mesias, Putra Allah. Orang Nazaret tidak dapat menerima kebenaran ini. Sesungguhnya mereka tidak mencariMesias dalam diri-Yesus, melainkan mencari mukjizat-mukjizat yang diperbuat olehNya. Bila diperhatikan bagaimana penulis Injil Lukas menjelaskan hal ini, maka dapat dipahami mengapa penolakan Israel kemudian menjadi keselamatan/pembebasan bagi bangsa-bangsa lain.
- The primary goal of religion is liberation from suffering, and the state of liberation is peace. In that sense religion is a salvific and peace-seeking path. But just as many rivers flow into one great ocean, there are many paths to liberation, that is, to peace. Since the destination is the same, peace-seekers may walk on one path, two paths, or more.” Pembebasan dan perdamaian adalah inti pokok dalam pemberitaan tentang tahun rahmat Tuhan. Dalam iman Kristen, Yesuslah satu-satunya jalan bagi kebebasan dan pendamaian itu. Umat yang mengenal Dia dan percaya kepadaNya ikut dalam suatu missi yang disebut dengan missio dei (missi Allah), dengan menjadi pemberita dan pelaku kabar baik melalui pembebasan bagi semua orang dari segala penderitaan.